Bab 9 – Para Pengurus Jemaat dan Organisasi-organisasi
- Home
- Bab 9 – Para Pengurus Jemaat dan Organisasi-organisasi
- Para Diakenes
- Para Pengurus Jemaat dan Organisasi-organisasi
- Syarat-Syarat Umum
- Masa Tugas
- Ketua-Ketua
- Para Pemimpin Jemaat
- Diaken-Diaken
- Para Diakenes
- Sekretaris Jemaat
- Bendahara
- Koordinator Peminat
- Departemen-Departemen dan Organisasi Lainnya
- Adventist Possibility Ministries
- Pelayanan Anak-Anak
- Komunikasi
- Pendidikan
- Pelayanan Rumah Tangga
- Pelayanan Kesehatan
- Musik
- Hubungan Kemasyarakatan dan Kebebasan Beragama
- Pelayanan Penerbitan
- Sekolah Sabat dan Pelayanan Perorangan
- Pelayanan Penatalayanan
- Pelayanan Bakti Wanita Advent
- Pelayanan Pemuda Advent
- Acara Pengukuhan
Para Diakenes
Para diakenes termasuk staf resmi pada jemaat Kristen mula-mula.
{PJ 111.1}“Aku meminta perhatianmu terhadap Febe, saudari kita yang melayani jemaat di Kengkrea, supaya kamu menyambut dia dalam Tuhan, sebagaimana seharusnya bagi orang-orang kudus, dan berikanlah kepadanya bantuan bila diperlukannya. Sebab ia sendiri telah memberikan bantuan kepada banyak orang, juga kepadaku sendiri” (Roma 16: 1, 2).
{PJ 111.2}Para diakenes harus dipilih berdasarkan penyerahan mereka dan kecakapan-kecakapan lainnya yang melayakkan mereka untuk tugas jabatan itu.
{PJ 112.1}Asosiasi Kependetaan, sehubungan dengan departemen-departemen, mempromosikan pelatihan dan memperlengkapi para diakenes. Namun, pendeta, bersama dengan para ketua, memiliki tanggung jawab utama untuk pelatihan para diakenes. (Lihat catatan, #3, hlm. 240).
{PJ 112.2}Komite Diakenes – Jika satu jemaat memilih beberapa diakenes, maka harus dibentuk komite diakenes yang dipimpin oleh ketua diakenes dan yang lainnya sebagai sekretaris. Komite ini berwenang untuk memberi tugas pada masing-masing, dan bekerja sama secara erat dengan komite diaken terutama dalam menyambut anggota dan tamu dan dalam mengunjungi rumah-rumah. (Lihat hlm. 109). Juga menyediakan pelatihan di mana para diakenes baru diajar untuk melakukan tugas-tugas mereka.
{PJ 112.3}Upacara Pengurapan bagi Para Diakenes – Upacara ini harus dilaksanakan oleh pendeta yang sudah diurapi dan mendapatkan kredensi dari konferens. Upacara pengurapan harus menunjukkan kesederhanaan dan dilakukan di hadapan jemaat.
{PJ 112.4}Jika mereka memelihara keanggotaan jemaat mereka dengan baik, para diakenes tidak perlu diurapi lagi jika mereka pindah ke jemaat lain. Jika masa kerja mereka telah berakhir, mereka harus dipilih kembali jika mereka mau terus melayani sebagai diakenes.
{PJ 112.5}Para Diakenes Tidak Berwenang untuk Memimpin – Para diakenes tidak diizinkan untuk memimpin salah satu pelayanan jemaat atau konferensi jemaat dan tidak dapat melakukan upacara pernikahan atau meresmikan penerimaan atau perpindahan anggota jemaat.
{PJ 112.6}Di Jemaat di mana tidak ada orang yang berwewenang untuk menjalankan tugas-tugas tersebut, maka jemaat harus meminta bantuan konferens.
{PJ 112.7}Tugas-Tugas Diakenes – Para diakenes melayani jemaat dalam berbagai tugas penting, termasuk:
{PJ 112.8}1. Menyambut dan Mengunjungi Para Tamu dan Anggota Jemaat – Di banyak jemaat, para diakenes membantu menyambut para tamu dan anggota jemaat dan melawat para anggota jemaat ke rumah mereka bilamana mereka tidak dapat menghadiri kebaktian jemaat.
{PJ 113.1}2. Melawat Anggota-Anggota – Di banyak jemaat, perlawatan diatur dengan membagi anggota-anggota berdasarkan distrik-distrik, dan menunjuk seorang diaken untuk setiap distrik, dengan harapan agar ia akan melawat setiap rumah tangga sekurang-kurangnya sekali satu triwulan.
{PJ 113.2}3. Membantu di Upacara Baptisan – Para diakenes memastikan bahwa para calon baptisan wanita diperhatikan baik sebelum dan sesudah baptisan. Mereka juga memberikan nasihat dan pertolongan yang dibutuhkan dalam hal pakaian yang cocok untuk baptisan. Jubah dari bahan yang cocok harus disediakan. Bila memakai jubah, para diakenes harus memperhatikan apakah jubah-jubah itu dicuci dan disimpan dengan baik untuk digunakan lagi berikutnya. (Lihat hlm. 70).
{PJ 113.3}4. Mengatur untuk Upacara Perjamuan Kudus – Para diakenes dan diaken mengatur segala sesuatu yang diperlukan untuk acara ini, seperti melihat apakah taplak meja, handuk, dan sebagainya, yang digunakan dalam acara ini telah dicuci dan disimpan dengan baik. (Lihat hlm. 174, 175).
{PJ 113.4}Sebelum upacara perjamuan kudus mulai, para diakenes mengatur meja perjamuan termasuk: menyediakan anggur dan roti, mengatur meja, menuangkan anggur, menempatkan piring roti tidak beragi, dan menutup meja dengan taplak khusus untuk perjamuan.
{PJ 113.5}Para diakenes membantu dalam upacara pembasuhan kaki, memberikan pertolongan khusus kepada para tamu wanita dan anggota-anggota baru.
{PJ 113.6}5. Memperhatikan Orang Sakit dan Orang Miskin – Para diakenes bekerja sama dengan para diaken harus melaksanakan tugas mereka memperhatikan orang sakit, orang yang membutuhkan pertolongan, dan orang malang. (Lihat hlm. 111).
{PJ 113.7}6. Menjaga dan Memelihara Harta Milik Gereja – Dalam beberapa gereja, di mana tanggung jawab untuk menjaga dan memelihara harta milik gereja tidak ditugaskan kepada sebuah komite bangunan, maka para diaken dan diakenes harus bertanggung jawab atasnya. (Lihat Catatan, #4, hlm. 241).
{PJ 113.8}