Skip to content
SDA Church Manual

SDA Church Manual

Peraturan Jemaat GMAHK Edisi ke 20 Revisi 2022

  • Home
  • About
  • Daftar Isi
  • Disclaimer
FAQ
SDA Church Manual
SDA Church Manual
Peraturan Jemaat GMAHK Edisi ke 20 Revisi 2022
notifications_active

Bab 15 – Dasar-dasar Kepercayaan Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh

  • Home
  • Bab 15 – Dasar-dasar Kepercayaan Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh
  • Dasar-dasar Kepercayaan Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh
    • Dasar-dasar Kepercayaan Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh
1/1
  • Previous
Sebelumnya
Berikutnya
Sebelumnya
Berikutnya

Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh menerima Alkitab sebagai satu-satunya dasar kepercayaan mereka dan memegang beberapa kepercayaan dasar sebagai pengajaran dari Kitab Suci. Kepercayaan-kepercayaan tersebut, sebagaimana yang diungkapkan di sini, merupakan ungkapan pemahaman gereja atas pengajaran Alkitab. Revisi atas pernyataan-pernyataan tersebut mungkin diharapkan pada salah satu rapat umum General Conference pada saat gereja dituntun oleh Roh Kudus kepada pemahaman yang lebih sempurna akan kebenaran Alkitab atau menemukan bahasa yang lebih baik untuk mengungkapkan ajaran-ajaran dari Firman Allah yang Kudus.

{PJ 225.1}

1. Kitab Suci – Kitab Suci yang terdiri dari Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, adalah Firman Allah yang tertulis, yang diberikan oleh inspirasi Ilahi melalui orang-orang kudus Allah yang berbicara dan menulis karena mereka digerakkan oleh Roh Kudus. Dalam Firman tertulis ini, Allah telah memberikan kepada manusia pengetahuan yang perlu untuk keselamatan. Kitab Suci adalah pernyataan tentang kehendak Allah yang tidak mungkin salah. Itu merupakan ukuran tabiat, ujian pengalaman, pengungkap doktrin yang sah, dan catatan yang terpercaya perihal tindakan-tindakan Allah dalam sejarah. (Mzm. 119: 105; Ams. 30: 5, 6; Yes. 8: 20; Yoh. 17: 17; 1 Tes. 2: 13; 2 Tim. 3: 16, 17; Ibr. 4: 12; 2 Ptr. 1: 20, 21).

{PJ 225.2}

2. Trinitas – Ada satu Allah: Bapa, Anak, dan Roh Kudus, suatu kesatuan dari tiga Pribadi yang kekal. Allah itu abadi, mahakuasa, mahatahu, lebih dari segalanya, dan mahahadir. Allah itu tidak terbatas dan lebih dari pemahaman manusia, namun dikenal melalui penyataan diri-Nya. Dia itu layak disembah, dipuja dan dilayani selama-lamanya oleh segenap ciptaan. (Kej. 1: 26; Ul. 6: 4; Mat. 28: 19; Yoh. 3: 16; 2 Kor. 1: 21, 22: 13: 14; Ef. 4:4-6; 1 Ptr. 1: 2).

{PJ 226.1}

3. Bapa – Allah Bapa yang kekal adalah Pencipta, Sumber, Pemelihara, dan Raja yang berkuasa atas segala ciptaan. Dia itu benar dan suci, penuh kemurahan dan rahmat, sabar, dan berlimpah kasih dan kesetiaan. Sifat-sifat serta kuasa yang ditunjukkan dalam Anak dan Roh Kudus adalah juga menggambarkan Bapa. (Kej. 1: 1; Ul. 4: 35; Mzm. 110: 1, 4; Yoh. 3: 16; 14: 9; 1 Kor. 15: 28; 1 Tim. 1: 17; 1 Yoh. 4: 8; Why. 4: 11).

{PJ 226.2}

4. Anak – Allah Anak yang kekal menjelma di dalam Yesus Kristus. Melalui Dialah segala sesuatu diciptakan, tabiat Allah dinyatakan, keselamatan umat manusia dilaksanakan, dan dunia dihakimi. Allah yang kekal telah menjadi manusia sesungguhnya, Yesus Kristus. Ia dikandung dari Roh Kudus dan lahir dari perawan Maria. Ia hidup dan mengalami pencobaan sebagai seorang manusia, tetapi dengan sempurna menunjukkan kebenaran dan kasih Allah. Oleh mukjizat-mukjizat-Nya la menunjukkan kuasa Allah dan terbukti sebagai Mesias yang dijanjikan Allah. Ia menderita dan mati secara sukarela di salib menggantikan kita dan karena dosa-dosa kita, bangkit dari kematian, dan naik ke surga untuk melayani di Bait Suci surgawi untuk kita. la akan datang kembali dalam kemuliaan untuk kelepasan kekal umat-Nya dan untuk memulihkan se- gala sesuatu. (Yes. 53: 4-6; Dan. 9: 25-27; Luk. 1: 35; Yoh. 1: 1-3, 14; 5: 22; 10: 30; 14: 1-3, 9, 13; Rm. 6: 23; 1 Kor. 15: 3, 4; 2 Kor. 3; 18; 5: 17-19; Flp. 2: 5-11; Kol. 1: 15-19; Ibr. 2: 9-18; 8; 1, 2).

{PJ 226.3}

5. Roh Kudus – Allah Roh yang kekal telah aktif bersama dengan Bapa dan Anak pada saat penciptaan, penjelmaan, dan penebusan. la mengilhami para penulis Alkitab. la memenuhi kehidupan Kristus dengan kuasa. la menarik dan meyakinkan manusia, dan barangsiapa yang menyambut-Nya dibarui dan diubahkan ke dalam peta Allah. Diutus oleh Bapa dan Anak untuk menyertai anak-anak-Nya selamanya. Ia memberikan karunia rohani kepada jemaat, menyanggupkan jemaat bersaksi untuk Kristus, dan memimpin jemaat ke dalam seluruh kebenaran sesuai dengan Alkitab. (Kej. 1: 1, 2; 2 Sam. 23: 2; Mzm. 51: 11; Yes. 61: 1; Luk. 1: 35; 4: 18; Yoh. 14: 16-18, 26; 15: 26; 16: 7-13; Kis. 1: 8; 5: 3; 10: 38; Rm. 5: 5; 1 Kor. 12: 7-11; 2 Kor. 3: 18; 2 Ptr. 1: 21).

{PJ 227.1}

6. Penciptaan – Allah telah menyatakan dalam Alkitab cerita yang asli tentang perbuatan penciptaan-Nya. Ia menciptakan semesta alam, dan dalam enam hari Tuhan menjadikan “langit dan bumi” dan semua makhluk hidup di atas dunia, dan berhenti pada hari ketujuh dalam minggu pertama itu. Dengan demikian Ia menetapkan Sabat sebagai tanda peringatan kekal terhadap selesainya pekerjaan penciptaan-Nya. Manusia laki-laki dan perempuan pertama yang dijadikan sesuai dengan peta Allah sebagai mahkota Penciptaan, mendapatkan kekuasaan atas seluruh dunia, dan mendapatkan tanggung jawab untuk memeliharanya. Ketika dunia sudah selesai diciptakan, itu “sangat baik,” menyatakan kemuliaan Allah. (Kej, 1-2; 5; 11; Kel. 20: 8-11; Mzm. 19: 1-6; 33: 6, 9; 104; Yes. 45: 12, 18; Kis. 17: 24; Kol 1: 16; Ibr. 1: 2; 11: 3; Why. 10: 6; 14: 7).

{PJ 227.2}

7. Keadaan Manusia – Manusia telah diciptakan menurut peta Allah dan memiliki sifat kepribadian, kuasa dan kebebasan berpikir dan berbuat. Walaupun diciptakan sebagai makhluk yang merdeka, masing-masing adalah kesatuan tubuh, pikiran, dan roh yang tidak terpisahkan, napas hidup dan segalanya bergantung pada Allah. Ketika nenek moyang kita yang pertama tidak setia pada Allah, mereka menyangkal ketergantungan mereka kepada-Nya dan jatuh dari posisi mereka yang tinggi di bawah Allah. Peta Allah dalam diri mereka rusak dan mereka akan mati. Keturun an mereka juga mewarisi sifat yang telah jatuh itu dan segala akibat nya. Mereka dilahirkan dengan kelemahan dan kecenderungan untuk berbuat dosa. Tetapi Allah dalam Kristus mendamaikan dunia kepada diri-Nya sendiri dan oleh Roh Kudus memulihkan peta Pencipta dalam diri orang berdosa yang menyesal. Diciptakan untuk kemuliaan Allah, mereka dipanggil untuk mengasihi Dia dan sesama, serta memelihara lingkungan mereka. (Kej. 1: 26-28; 2: 7, 15; 3; Mzm. 8: 4-8;51:5,10; 58: 3; Yer. 17: 9; Kis. 17: 24-28; Rm. 5: 12-17; 2 Kor. 5: 19, 20; EL 2 3; 1 Tes. 5: 23; 1 Yoh. 3: 4; 4: 7, 8, 11, 20).

{PJ 227.3}

8. Pertentangan Besar – Seluruh umat manusia sekarang ini terlibat dalam suatu pertentangan besar antara Kristus dan Iblis sehubungan dengan karakter Allah, hukum-Nya, dan kekuasaan-Nya atas semesta alam. Konflik tersebut telah dimulaikan di surga ketika salah satu makhluk ciptaan, yang mendapatkan kebebasan memilih, dalam kesombongannya telah menjadi Iblis, musuh Allah, dan memimpin sebagian malaikat untuk memberontak. la memperkenalkan roh pemberontakan kepada dunia ini ketika ia menuntun Adam dan Hawa untuk berbuat dosa. Dosa manusia ini mengakibatkan rusaknya peta Allah dalam diri umat manusia, kacaunya dunia yang telah diciptakan, dan pada akhirnya mengakibatkan kehancuran dunia pada saat air bah melanda seluruh dunia. Seluruh ciptaan me- nonton dunia ini menjadi arena konflik semesta, di mana kasih Allah pada akhirnya akan terbukti benar. Untuk mendampingi umat-Nya di dalam pertentangan tersebut, Kristus mengutus Roh Kudus dan malai- kat-malaikat yang setia untuk menuntun, melindungi, dan memeliha- ra mereka di jalan keselamatan. (Kej. 3; 6-8; Ayub 1: 6-12; Yes. 14: 12-14; Yeh. 28: 12-18; Rm. 1: 19-32; 3; 4; 5: 12-21; 8: 19-22; 1 Kor. 4:9; Ibr. 1:14; 1 Ptr. 5: 8; 2 Ptr. 3: 6; Why. 12:4-9).

{PJ 228.1}

9. Kehidupan, Kematian, dan Kebangkitan Kristus – Di dalam kehidupan penurutan Kristus yang sempurna terhadap ke hendak Allah, penderitaan, kematian, dan kebangkitan-Nya, Allah me nyediakan satu-satunya sarana penebusan atas dosa umat manusia, agar mereka yang menerima penebusan ini oleh iman boleh mendapatkan hidup yang kekal, dan keseluruhan ciptaan boleh memahami dengan lebih baik akan kesucian dan ketidakterbatasan kasih Pencipta. Penebusan yang sempurna ini membuktikan kebenaran hukum Allah dan keagungan tabiat-Nya; karena penebusan itu menyalahkan dosa kita dan memberikan pengampunan bagi kita. Kematian Kristus itu mengganti dan menebus, mendamaikan, dan mengubahkan. Kebangkitan Kristus menyatakan kemenangan Allah atas kuasa kejahatan, dan bagi mereka yang menerima penebusan maka kemenangan mereka atas dosa dan kematian menjadi pasti. Penebusan itu menyatakan Ketuhanan Yesus Kristus, di mana di hadapan-Nya semua lutut di surga dan di bumi akan bertekuk menyembah. (Kej. 3: 15; Mzm. 22: 1; Yes. 53; Yoh. 3: 16; 14: 30; Rm. 1: 4; 3: 25; 4: 25; 8: 3, 4; 1 Kor. 15: 3, 4, 20-22; 2 Kor. 5: 14, 15, 19-21; Flp. 2: 6-11; Kol. 2: 15; 1 Ptr. 2: 21, 22; 1 Yoh. 2: 2; 4: 10).

{PJ 228.2}

10. Pengalaman Keselamatan – Dalam kemurahan dan kasih yang tidak terbatas, Allah telah membuat Kristus yang tidak mengenal dosa, menjadi dosa untuk kita, supaya di dalam Dia kita dapat dijadikan kebenaran Allah. Dengan dipimpin oleh Roh Kudus kita merasakan kebutuhan kita mengakui keadaan kita yang berdosa, bertobat dari pelanggaran-pelanggaran kita, dan menghidupkan iman pada Yesus sebagai Tuhan dan Kristus, Pengganti dan Teladan. Iman yang menerima keselamatan ini berasal dari kuasa Firman Allah dan merupakan karunia dari rahmat Allah. Melalui Kristus kita dibenarkan, diangkat sebagai putra dan putri Allah, dan dilepaskan dari kekuasaan dosa. Melalui Roh Kudus kita dilahirkan kembali dan disucikan; Roh memperbarui pikiran kita, menuliskan hukum Allah yaitu kasih di dalam hati kita, dan kita memperoleh kuasa untuk menghidupkan suatu kehidupan yang suci. Dengan tinggal dalam Dia kita mengambil bagian dalam sifat Ilahi dan memiliki kepastian keselamatan sekarang dan pada Saat penghakiman. (Kej. 3: 15; Yes. 45: 22; 53; Yer. 31: 31-34; Yeh. 33: 11; 36: 25-27; Hab. 2: 4; Mrk. 9: 23, 24; Yoh. 3: 3-8, 16; Rm. 3: 21-26; 5:6-10; 8: 1-4, 14-17; 10: 17; 12: 2; 2 Kor. 5: 17-21; Gal. 1: 4; 3: 13, 14,26; 4:4-7; Ef. 2: 4-10; Kol. 1: 13, 14; Titus 3: 3-7; Ibr. 8: 7-12;1 Ptr. 1:23; 2: 21, 22; 2 Ptr. 1: 3, 4; Why. 13:8).

{PJ 229.1}

11. Bertumbuh dalam Kristus – Oleh kematian-Nya di salib, Yesus mengalahkan kuasa kejahatan, la yang menaklukkan roh-roh setan selama pelayanan-Nya di dunia telah menghancurkan kuasa mereka dan memastikan kebinasaan mereka yang kekal. Kemenangan Yesus memberikan kepada kita kemenangan atas kuasa-kuasa kejahatan yang masih terus berusaha untuk mengendalikan kita, sementara kita berjalan bersama Dia dalam damai, sukacita, dan jaminan kasih-Nya. Sekarang Roh Kudus tinggal dalam kita dan memberi kita kuasa. Oleh berserah secara terus-menerus kepada Yesus sebagai Juruselamat dan Tuhan kita, kita dibebaskan dari beban perbuatan kita di masa lalu. Kita tidak lagi hidup di dalam kegelapan, takut terhadap kuasa-kuasa kejahatan, kebodohan, dan kesia-siaan jalan hidup kita dahulu. Dalam kebebasan baru dalam Yesus ini, kita dipanggil untuk bertumbuh menjadi serupa dengan tabiat-Nya, bersekutu dengan Dia setiap hari dalam doa, makan dari Firman Allah, merenungkan Fir- man dan pemeliharaan-Nya, menyanyikan lagu-lagu pujian bagi-Nya, berkumpul bersama untuk berbakti, dan ikut serta dalam misi gereja. Sementara kita merelakan diri kita dalam kasih pelayanan kepada orang-orang di sekitar kita dan bersaksi tentang keselamatan yang dari pada-Nya, maka kehadiran-Nya yang tetap bersama kita melalui Roh Kudus akan mengubah setiap saat dan setiap tugas menjadi suatu peng- alaman rohani. (1 Taw. 29: 11; Mzm. 1: 1, 2; 23: 4; 77: 11, 12; Mat. 20: 25-28; 25:31-46; Luk. 10: 17-20; Yoh. 20: 21; Rm. 8: 38, 39; 2 Kor. 3: 17, 18; Gal. 5: 22-25; Ef. 5: 19, 20; 6: 12-18; Flp. 3: 7-14; Kol. 1: 13, 14; 2: 6, 14, 15; 1 Tes. 5: 16-18, 23; Ibr. 10: 25; Yak. 1: 27; 2 Ptr. 2: 9; 3: 18; 1 Yoh. 4: 4).

{PJ 230.1}

12. Gereja – Gereja adalah persekutuan orang-orang percaya yang mengakui Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Sebagaimana umat Allah di masa Perjanjian Lama, kita dipanggil keluar dari dunia; dan kita berkumpul untuk berbakti, untuk bersekutu, untuk mendapatkan petunjuk Firman, untuk merayakan Perjamuan Tuhan, untuk pelayanan kepada seluruh umat manusia, dan untuk pengabaran Injil ke seluruh dunia. Gereja memperoleh wewenangnya dari Kristus, yang adalah Firman yang menjelma, dan dari Kitab Suci, yang merupakan Firman tertulis. Gereja adalah keluarga Allah; diangkat-Nya sebagai anak, anggota-anggotanya hidup berdasarkan perjanjian yang baru. Gereja adalah tubuh Kristus, suatu masyarakat iman yang Kristus sendiri merupakan kepalanya. Gereja adalah pengantin yang baginya Kristus mati agar Ia dapat menguduskan dan menyucikannya. Pada saat la kembali dalam kemenangan, Ia akan mempersembahkannya sebagai gereja yang mulia bagi diri-Nya Sendiri, orang-orang setia dari segala zaman, yang telah dibeli dengan darah-Nya, suci dan tanpa cacat, noda atau kerut. (Kej. 12: 1-3; Kel. 19: 3-7; Mat. 16: 13-20; 18: 18; 28: 19, 20; Kis. 2: 38-42; 7:38; 1 Kor. 1: 2; Ef. 1: 22, 23; 2: 19-22; 3:8-11; 5: 23-27; Kol. 1: 17, 18; 1 Ptr. 2: 9).

{PJ 230.2}

13. Umat yang Sisa dan Misinya – Gereja sedunia merupakan gabungan dari semua yang sungguh-sungguh percaya pada Kristus, tetapi di hari-hari terakhir, yaitu saat kemurtadan besar, suatu umat telah dipanggil keluar untuk menuruti hukum-hukum Allah dan iman kepada Yesus. Umat sisa ini memaklumkan datangnya saat penghakiman, mengabarkan keselamatan melalui Kristus, dan menyerukan dekatnya kedatangan Yesus kedua kali. Pekabaran ini dilambangkan oleh tiga malaikat di Wahyu 14; pekabaran itu bertepatan dengan pekerjaan penghakiman di surga dan menghasilkan terjadinya pertobatan dan reformasi di dunia. Semua orang percaya dipanggil untuk ambil bagian secara pribadi dalam kesaksian ke seluruh dunia ini. (Dan. 7: 9-14; Yes. 1: 9; 11: 11; Yer. 23: 3; Mi. 2: 12; 2 Kor. 5:10; 1 Ptr. 1:16-19; 4: 17; 2 Ptr. 3: 10-14; Yud. 3, 14; Why. 12: 17; 14:6-12; 18:1-4).

{PJ 231.1}

14. Kesatuan dalam Tubuh Kristus – Gereja adalah satu tubuh dengan banyak anggota, yang dipanggil dari semua bangsa, suku, bahasa, dan kaum. Dalam Kristus kita adalah ciptaan baru; perbedaan ras, budaya, pendidikan, dan kebangsaan, serta perbedaan-perbedaan antara yang tinggi dan rendah, kaya dan miskin, laki- laki dan perempuan, tidak boleh memecah belah kita. Kita semua sama di dalam Kristus, yang oleh satu Roh telah mengikat kita menjadi satu persekutuan dengan Dia dan dengan satu sama lain; kita harus melayani dan dilayani tanpa membeda-bedakan atau memilih muka. Melalui ilham Yesus Kristus di dalam Alkitab kita memiliki iman dan pengharapan yang sama, dan membagikan kesaksian yang sama kepada semua orang. Kesatuan ini sumbernya adalah kesatuan dari Allah Tritunggal, yang telah mengangkat kita sebagai anak-anak-Nya. (Mzm. 133: 1; Mat 28: 19, 20; Yoh. 17: 20-23; Kis. 17: 26, 27; Rm. 12: 4, 5; 1 Kor. 12: 12-14; 2 Kor. 5: 16, 17; Gal. 3: 27, 29; Ef. 2: 13-16; 4: 3-6, 11-16; Kol. 3: 10-15).

{PJ 231.2}

15. Baptisan – Oleh baptisan kita mengakui iman kita pada kematian dan kebangkitan Yesus Kristus, dan bersaksi tentang kematian kita terhadap dosa dan tujuan kita untuk berjalan dalam kehidupan yang baru. Demikianlah kita mengakui Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat, menjadi umat-Nya, dan diterima sebagai anggota gereja-Nya. Baptisan adalah lambang persekutuan kita dengan Kristus, pengampunan dosa-dosa kita, dan penerimaan kita akan Roh Kudus. Baptisan itu dilakukan dengan cara diselamkan ke dalam air dan merupakan suatu penegasan iman di dalam Yesus dan bukti pertobatan dari dosa. Itu mengikuti petunjuk yang terdapat dalam Kitab Suci dan penerimaan akan ajaran-ajarannya. (Mat. 28: 19, 20; Kis. 2: 38; 16:30-33; 22: 16; Rm. 6: 1-6; Gal. 3: 27; Kol. 2: 12, 13).

{PJ 232.1}

16. Perjamuan Kudus – Perjamuan Kudus merupakan keikutsertaan dalam lambang tubuh dan darah Yesus sebagai suatu ungkapan iman kepada-Nya, sebagai Tuhan dan Juruselamat kita. Dalam pengalaman komuni ini Kristus hadir untuk bertemu dan menguatkan umat-Nya. Pada saat kita ambil bagian, kita dengan sukacita mengabarkan kematian Tuhan sampai la datang lagi. Persiapan perjamuan itu meliputi pemeriksaan diri, pertobatan, dan pengakuan. Tuhan mengesahkan upacara pembasuhan kaki yang menandakan pembersihan kembali, mengungkapkan suatu kesediaan untuk melayani satu sama lain dengan rendah hati seperti Kristus, dan mempersatukan hati kita dalam kasih. Upacara perjamuan terbuka bagi semua orang Kristen yang percaya. (Mat. 26: 17-30; Yoh. 6: 48- 63; 13: 1-17; 1 Kor. 10: 16, 17; 11: 23-30; Why. 3: 20).

{PJ 232.2}

17. Karunia Rohani dan Pelayanan – Allah mencurahkan ke atas semua anggota gereja-Nya dalam setiap zaman karunia-karunia rohani yang harus digunakan oleh setiap anggota dalam pelayanan kasih untuk kebaikan bersama jemaat dan umat manusia. Diberikan oleh Roh Kudus yang dengan adil membagi kepada setiap anggota sesuai kehendak-Nya, karunia-karunia itu memberikan segala kesanggupan dan pelayanan yang dibutuhkan oleh gereja untuk melaksanakan fungsi-fungsinya sebagaimana yang ditentukan oleh Tuhan. Menurut Alkitab, karunia-karunia ini mencakup pelayanan-pelayanan seperti iman, penyembuhan, bernubuat, menginjil, mengajar, administrasi, mendamaikan, belas kasihan, dan pelayanan pengorbanan dan kemurahan hati untuk menolong dan menguatkan orang lain. Sebagian anggota dipanggil oleh Allah dan dipakai oleh Roh untuk tugas-tugas yang diakui oleh gereja seperti tugas-tugas penggembalaan, evangelisasi, kerasulan, dan pelayanan mengajar khususnya dibutuhkan untuk memperlengkapi anggota-anggota bagi pelayanan, untuk membangun jemaat kepada kedewasaan rohani, dan mendorong kesatuan iman dan pengetahuan akan Allah. Bila anggota-anggota menggunakan karunia-karunia yang bermacam-macam ini sebagai penatalayan Allah yang setia, gereja terlindung dari pengaruh-pengaruh merusak yang ditimbulkan oleh doktrin-doktrin palsu, bertumbuh dengan suatu pertumbuhan yang berasal dari Allah, dan dibangun dalam iman dan kasih. (Kis. 6: 1-7; Rm. 12: 4-8; 1 Kor. 12: 7-11, 27, 28; Ef. 4: 8, 11-16; 1 Tim. 3: 1-13; 1 Ptr. 4: 10, 11).

{PJ 233.1}

18. Karunia Nubuat – Salah satu karunia Roh Kudus ialah karunia bernubuat. Karunia ini menjadi suatu tanda pengenal gereja yang sisa dan ditunjukkan dalam pelayanan Ellen G. White. Sebagai utusan Tuhan, tulisan-tulisannya merupakan sumber kebenaran yang terus-menerus dan berwenang yang memberikan penghiburan, bimbingan, nasihat, dan perbaikan kepada gereja. Tulisan-tulisan tersebut juga menjelaskan bahwa Alkitab merupakan standar oleh mana semua pengajaran dan pengalaman harus diuji. (Bil. 12: 6; 2 Taw. 20: 20; Am. 3: 7; Yl. 2: 28, 29; Kis.2: 14-21; 2 Tim. 3: 16, 17; Ibr. 1: 1-3; Why. 12: 17; 19: 10, 22: 8, 9).

{PJ 233.2}

19. Hukum Allah – Prinsip-prinsip besar hukum Allah diwujudkan dalam Sepuluh Perintah dan ditunjukkan dalam kehidupan Kristus. Hukum-hukum itu menyatakan kasih, kehendak, dan maksud Allah perihal perilaku dan hubungan manusia dan mengikat semua orang di setiap zaman. Aturan ini merupakan dasar perjanjian Allah dengan umat-Nya dan standar penghakiman Allah. Melalui agen Roh Kudus hukum itu menunjuk dosa dan menimbulkan suatu perasaan membutuhkan seorang Juruselamat. Keselamatan sepenuhnya berasal dari kasih karunia dan bukan oleh usaha, tetapi buahnya adalah penurutan kepada hukum-hukum Allah. Penurutan ini memperkembang karakter Kristen dan menghasilkan suatu perasaan sejahtera. Itu merupakan bukti kasih kita kepada Tuhan dan kepedulian kita kepada sesama. Penurutan iman menunjukkan kuasa Kristus yang mengubahkan kehidupan, dan dengan demikian menguatkan kesaksian orang Kristen. (Kel. 20: 1-17; Ul. 28: 1-14; Mzm. 19: 7-14; 40: 7, 8; Mat. 5: 17-20; 22: 36-40; Yoh. 14: 15; 15: 7-10; Rm. 8: 3, 4; Ef. 2: 8-10; Ibr. 8: 8-10; 1 Yoh. 2: 3; 5: 3; Why. 12: 17: 14: 12).

{PJ 234.1}

20. Sabat – Pencipta yang berkemurahan, setelah enam hari Penciptaan, berhenti pada hari ketujuh dan melembagakan Sabat untuk semua orang sebagai suatu peringatan Penciptaan. Hukum keempat dari hukum Allah yang tidak terubahkan itu menuntut pengudusan Sabat hari ketujuh sebagai satu hari perhentian, kebaktian, dan pelayanan yang sesuai dengan ajaran dan kebiasaan Yesus, Tuhan atas hari Sabat. Sabat adalah suatu hari persekutuan yang sangat menyenangkan dengan Allah dan dengan sesama. Itu merupakan suatu lambang penebusan kita di dalam Kristus, suatu lambang pengudusan kita, tanda kesetiaan kita, dan merupakan suatu pendahuluan terhadap masa depan kita yang kekal di dalam kerajaan Allah. Sabat adalah tanda yang terus-menerus dari perjanjian kekal-Nya antara Dia dan umat-Nya. Dengan sukacita menguduskan hari yang suci ini dari petang hingga petang berikutnya, dari matahari terbenam hingga matahari, merupakan suatu perayaan dari perbuatan penciptaan dan penebusan Allah. (Kej. 2: 1-3; Kel. 20: 8-11; 31: 13-17; Im. 23: 32; UI. 5: 12-15; Yes. 56: 5, 6; 58: 13, 14; Yeh. 20: 12, 20; Mat. 12: 1-12; Mrk. 1: 32; Luk. 4; 16; Ibr. 4: 1-11).

{PJ 234.2}

21. Penatalayanan – Kita adalah penatalayan Allah, yang la percayakan dengan waktu dan kesempatan, kesanggupan dan harta milik, dan berkat-berkat dunia dan segala kekayaannya. Kita bertanggung jawab kepada-Nya untuk penggunaan yang tepat akan berkat-berkat itu. Kita mengakui kepemilikan Allah oleh pelayanan yang setia kepada-Nya dan kepada sesama kita manusia, dan oleh mengembalikan persepuluhan dan memberikan persembahan untuk pengabaran Injil-Nya dan menjadi sokongan dan pertumbuhan gereja-Nya. Penatalayanan adalah suatu kesempatan istimewa yang diberikan oleh Allah bagi kita untuk memelihara kasih dan kemenangan atas cinta diri dan ketamakan. Penatalayan bersukacita dalam berkat-berkat yang datang kepada orang-orang lain sebagai hasil dari kesetiaannya. (Kej. 1: 26-28; 2: 15; 1 Taw. 29: 14; Hag. 1: 3-11; Mal. 3: 8-12; Mat. 23: 23; Rm. 15: 26, 27; 1 Kor. 9: 9-14, 2 Kor. 8: 1-15; 9: 7).

{PJ 135.1}

22. Perilaku Orang Kristen – Kita dipanggil untuk menjadi suatu umat saleh yang berpikir, merasa, dan bertindak, serasi dengan prinsip-prinsip surga. Agar Roh menciptakan kembali di dalam diri kita karakter Tuhan kita, maka kita melibatkan diri hanya pada hal-hal yang akan menghasilkan kemurnian yang serupa dengan Kristus, kesehatan, dan sukacita di dalam hidup kita. Ini berarti bahwa hiburan dan kesenangan kita harus sesuai dengan standar tertinggi dari selera dan keindahan Kristen. Sementara kita mengakui adanya perbedaan-perbedaan budaya, pakaian kita haruslah sederhana, sopan, dan rapi, merias orang yang memiliki kecantikan sejati tidaklah dengan menggunakan perhiasan-perhiasan lahiriah tetapi perhiasan yang tidak dapat binasa yaitu suatu roh lemah lembut dan tenang. Itu juga berarti bahwa karena tubuh kita adalah bait Roh Kudus, maka kita harus merawatnya dengan hati-hati. Selain dengan olahraga dan istirahat yang cukup, kita harus memakan makanan yang paling menyehatkan yang bisa diperoleh dan tidak memakan makanan yang haram yang dijelaskan dalam Alkitab. Karena minuman keras beralkohol, tembakau, dan penggunaan obat bius dan narkotika yang tidak bertanggung jawab merusak tubuh kita, maka kita harus juga berpantang dari semuanya itu. Malahan, kita harus menggunakan segala sesuatu yang membawa pikiran dan tubuh kita ke dalam disiplin Kristus, yang menginginkan kita sehat, gembira, dan baik. (Kej. 7: 2; Kel. 20: 15; Im. 11: 1-47; Mzm. 106: 3; Rm. 12: 1, 2; 1 Kor. 6: 19, 20; 10: 31; 2 Kor. 6: 14; 7: 1; 10: 5; Ef. 5: 1-21; Flp. 2: 4; 4: 8; 1 Tim. 2: 9, 10; Tit. 2: 11, 12; 1 Ptr. 3: 1-4; 1 Yoh. 2: 6; 3 Yoh. 2).

{PJ 135.2}

23. Pernikahan dan Keluarga – Pernikahan didirikan oleh Tuhan di Eden dan diteguhkan oleh Yesus sebagai ikatan seumur hidup antara seorang pria dan seorang wanita dalam kebersamaan kasih. Bagi seorang Kristen suatu janji pernikahan diucapkan kepada Allah dan juga kepada pasangannya, dan hanya dapat dilakukan oleh pasangan yang seiman. Saling mencintai, menghormati, menghargai, dan bertanggung jawab merupakan unsur dari hubungan khusus ini, yang memantulkan kasih, kesucian, keintiman, dan kelanggengan hubungan antara Kristus dan gereja-Nya. Mengenai perceraian, Yesus mengajarkan bahwa orang yang menceraikan pasangannya, kecuali karena zina, dan menikah dengan orang lain, berarti melakukan perzinaan. Walaupun beberapa hubungan keluarga mungkin tidak seperti yang diharapkan, pasangan nikah yang benar-benar saling menyerahkan diri satu sama lain dalam Kristus bisa saja mencapai suatu kesatuan yang mengasihi melalui tuntunan Roh dan bimbingan gereja. Allah memberkati keluarga dan bermaksud bahwa anggota-anggotanya harus saling mendampingi satu sama lain menuju kedewasaan penuh. Orang tua harus mengajar anak-anak mereka untuk mengasihi dan menuruti Tuhan. Oleh teladan dan kata-kata, mereka harus mengajar anak-anak mereka bahwa Kristus itu pengasih yang berdisiplin, selalu lembut dan memedulikan, yang ingin agar mereka menjadi anggota-anggota tubuh-Nya, yaitu keluarga Allah yang mencakup orang-orang yang sudah menikah dan yang belum. (Kej. 2: 18-25; Kel. 20: 12; Ul. 6: 5-9; Ams. 22: 6; Mal. 4: 5, 6; Mat. 5: 31, 32; 19; 3-9, 12; Markus 10: 11, 12; Yoh. 2: 1-11; 1 Kor. 7: 7, 10, 11; 2 Kor. 6: 14; Ef. 5: 21-33; 6: 1-4).

{PJ 136.1}

24. Pelayanan Kristus di Bait Suci Surgawi – Ada sebuah Bait Suci di surga, tempat ibadah sejati yang didirikan oleh Allah bukan oleh manusia. Di dalamnya Kristus melayani untuk kepentingan kita, agar orang-orang percaya mendapatkan faedah dari korban penebusan-Nya yang dipersembahkan sekali untuk semua di salib. la dilantik sebagai Imam Besar kita yang agung dan memulaikan pelayanan pengantaraan-Nya pada saat la naik ke surga. Pada tahun 1844, pada akhir periode nubuatan 2.300 hari, la memasuki fase kedua dan terakhir dari pelayanan penebusan-Nya. Itu adalah pekerjaan penyelidikan penghakiman yang merupakan bagian dari keputusan akhir bagi semua dosa, ditandai dengan penyucian Bait Suci orang Ibrani dahulu kala pada hari grafirat. Dalam pelayanan khusus tersebut Bait Suci disucikan dengan darah hewan korban, tetapi Bait Suci surgawi itu disucikan oleh darah korban yang sempurna yaitu Yesus. Penyelidikan penghakiman menyatakan kepada makhluk-makhluk surgawi siapa di antara orang-orang mati yang telah mati di dalam Kristus dan oleh sebab itu, di dalam Dia, mereka dianggap layak untuk mengambil bagian dalam kebangkitan pertama. Itu juga menunjukkan dengan jelas siapa di antara orang-orang hidup yang tinggal di dalam Kristus, memelihara hukum-hukum Allah dan iman akan Yesus, dan oleh sebab itu, di dalam Dia, mereka siap untuk diubahkan dan masuk ke dalam kerajaan-Nya yang kekal. Penghakiman ini membuktikan benarnya keadilan Allah dalam menyelamatkan orang-orang yang percaya kepada Yesus. Itu menyatakan bahwa orang-orang yang tetap setia kepada Allah akan menerima kerajaan itu. Penyelesaian pelayanan Kristus ini akan menandai berakhirnya masa percobaan bagi manusia sebelum kedatangan-Nya kedua kali. (Im. 16; Bil. 14: 34; Yeh. 4: 6; Dan. 7: 9-27; 8: 13, 14; 9: 24-27; Ibr. 1: 3; 2: 16, 17; 4: 14-16;8: 1-5; 9: 11-28; 10: 19-22; Why. 8:3-5; 11: 19; 14: 6, 7, 12; 20: 12; 22: 11, 12).

{PJ 136.2}

25. Kedatangan Kristus Kedua Kali – Kedatangan Kristus kedua kali merupakan pengharapan yang berbahagia dari gereja, puncak terbesar dari Injil. Kedatangan Juruselamat itu harfiah, pribadi, dapat dilihat, dan meliputi seluruh dunia. Ketika la datang kembali, orang-orang benar yang telah mati akan dibangkitkan dan bersama-sama dengan orang-orang benar yang masih hidup diangkat ke surga, tetapi orang-orang jahat akan mati. Penggenapan yang hampir sempurna dari garis nubuatan, bersamaan dengan keadaan dunia sekarang ini, mengindikasikan bahwa kedatangan Kristus itu sudah dekat. Saat peristiwa itu tidak dinyatakan, dan oleh sebab itu kita didesak untuk bersedia setiap saat. (Mat. 24; Mrk. 13; Luk. 21; Yoh. 14: 1-3; Kis. 1:9-11; 1 Kor. 15: 51-54;1 Tes. 4: 13-18; 5: 1-6; 2 Tes. 1: 7-10; 2: 8; 2 Tim. 3: 1-5; Tit. 2: 13; Ibr. 9: 28; Why. 1: 7; 14: 14-20; 19: 11-21).

{PJ 137.1}

26. Kematian dan Kebangkitan – Upah dosa ialah maut. Tetapi Allah, yang tidak dapat mati, akan memberikan kehidupan kekal kepada orang-orang yang ditebus-Nya. Hingga hari itu kematian adalah keadaan tidak sadar bagi semua orang. Bilamana Kristus, yang adalah kehidupan kita, tampak, orang-orang benar yang telah dibangkitkan dan orang-orang benar yang hidup akan dimuliakan dan bersedia untuk bertemu dengan Tuhan mereka. Kebangkitan kedua, yaitu kebangkitan orang-orang jahat, akan terjadi seribu tahun kemudian. (Ayb. 19: 25-27; Mzm. 146: 3, 4; Pkh. 9: 5, 6, 10; Dan. 12: 2, 13; Yes. 25: 8; Yoh. 5: 28, 29; 11: 11-14; Rm. 6: 23; 1 Kor. 15: 51-54; Kol. 3: 4; 1 Tes. 4: 13-17; 1 Tim. 6: 15, 16; Why. 20: 1-10).

{PJ 137.2}

27. Milenium dan Berakhirnya Dosa – Milenium adalah pemerintahan Kristus selama seribu tahun bersama orang-orang kudus Allah di surga, antara kebangkitan pertama dan kebangkitan kedua. Selama masa tersebut orang-orang jahat yang mati akan dihakimi; dunia ini akan menjadi sunyi sepi, tanpa penghuni manusia yang hidup, tetapi dihuni oleh Iblis dan para malaikatnya. Pada penutupan masa seribu tahun itu Kristus bersama orang-orang kudus Allah dan kota suci akan turun dari surga ke bumi. Kemudian orang-orang jahat yang mati akan dibangkitkan, dan bersama Iblis dan para malaikatnya akan mengepung kota itu; tetapi api dari Allah akan menghanguskan mereka dan membersihkan dunia. Maka alam semesta akan bebas dari dosa dan orang-orang berdosa selama-lamanya. (Yer. 4: 23-26; Yeh. 28: 18, 19; Mal. 4: 1; 1 Kor. 6: 2, 3; Why. 20; 21: 1-5).

{PJ 138.1}

28. Dunia Baru – Di dunia baru, di mana orang-orang benar akan tinggal, Allah akan menyediakan rumah yang kekal bagi umat tebusan dan suasana sempurna untuk kehidupan kekal, kasih, sukacita, dan belajar di hadirat-Nya. Karena di sini Allah sendiri akan tinggal bersama umat-Nya, dan tidak akan ada lagi penderitaan serta kematian. Pertentangan besar akan berakhir, dan tidak akan ada dosa lagi. Segala sesuatu, baik yang bernyawa maupun yang tidak bernyawa, akan menyatakan bahwa Allah adalah kasih; dan la akan memerintah selama-lamanya. Amin. (Yes. 35; 65: 17-25; Mat. 5: 5; 2 Ptr. 3: 13; Why. 11: 15; 21: 1-7; 22: 1-5).

{PJ 138.2}

Sebelumnya
Daftar Isi
Berikutnya
Sebelumnya
Daftar Isi
Berikutnya

SDA Church Manual merupakan E-book digital Peraturan Jemaat Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh edisi 20, Revisi 2022.

  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • About
  • FAQ

© 2025 SDA Church Manual | Presented with ❤ by AiWerek Ministry

Facebook X Instagram
Scroll to top
  • Home
  • About
  • Daftar Isi
  • Disclaimer