Bab 13 – Standar Kehidupan Orang Kristen
Belajar Alkitab dan Berdoa
Kehidupan rohani terpelihara oleh makanan rohani. Kebiasaan belajar Alkitab dan berdoa secara pribadi harus dipertahankan bila kita hendak mencapai kesucian yang sempurna. Pada zaman di mana banjir besar komunikasi keluar dari berbagai percetakan, radio, televisi, internet dan media massa modern lainnya, saat lingkungan sekitar penuh dengan ribuan suara yang meminta untuk didengarkan, adalah satu keharusan bagin untuk menutup mata dan telinga dari kebanyakan hal yang berupaya hendak memasuki pikiran kita, dan menyerahkan diri kepada buku Tuhan yaitu buku di atas segala buku, Buku Kehidupan – Alkitab. Apabila kita herhenti menjadi umat dari Buku itu, kita akan hilang, dan misi kita gagal. Hanya bila setiap hari kita berbicara dengan Tuhan di dalam doa dan mendengarkan suara-Nya berbicara kepada kita melalui Alkitab, kita dapat harap untuk mengalami hidup yang “tersembunyi bersama Kristus di dalam Tuhan” (Kol. 3: 3), atau menyelesaikan pekerjaan-Nya.
{PJ 198.1}Doa adalah percakapan dua arah di mana kita mendengarkan Allah dan herbicara kepada-Nya. “Doa adalah membuka hati kepada Tuhan. seperti kepada seorang sahabat” – Langkah kepada Kristus, hlm. 158. “Melalui doa yang sungguh kita dibawa berhubungan dengan pikiran Yang Tiada Batasnya itu.” Dan “tanpa doa yang tidak berkesudahan dan tanpa tekun berjaga-jaga, kita berada di dalam bahaya menjadi semakin lengah dan berjalan menyimpang dari jalan yang benar” – Langkah ke pada Kristus, hlm. 163.
{PJ 199.1}Rumah tangga adalah landasan jemaat, dan rumah orang Kristen adalah sebuah rumah ibadah. “Para ayah dan ibu,” tulis Ellen G. White, “bagaimanapun beratnya urusanmu, jangan pernah gagal mengumpulkan keluargamu di sekeliling mezbah Allah. Mereka yang mau menghidupkan kehidupan yang sabar, mengasihi dan gembira haruslah berdoa” – Membina Keluarga Sehat, hlm. 355.
{PJ 199.2}